BELI DOMAIN DAN HOSTING TERMURAH, BELANJA WEBSITE UNTUK BISNIS SENDIRI

BELI / BELANJA DOMAIN ATAU WEBSITE

Apa itu domain? Domain atau nama domain adalah alamat website yang Anda ketikkan di kolom URL browser untuk membuka sebuah website. Fungsi domain hampir sama seperti nama jalan dalam alamat, yang memberikan informasi kepada sistem GPS untuk menunjukkan arah ke tempat tersebut.

Tapi, kenapa sih kita harus menggunakan nama domain untuk mengakses website? Nah, dalam artikel ini, kami akan menjelaskan semuanya, termasuk pengertian domain, fungsi domain, jenis-jenisnya, serta cara daftar dan transfernya. Check it out!

BELI DOMAIN SEKARANG : 0812-6567-6207 (Cheat Only)

Pengertian Domain

Setiap website yang Anda buka terdiri dari dua elemen utama, yaitu nama domain dan web server.

Singkatnya, nama domain adalah alamat yang perlu Anda gunakan untuk membuka dan mengakses website. Nama ini mengarahkan web browser ke server yang menyimpan resource website. Tanpa adanya nama ini, orang-orang harus mengetikkan alamat IP server untuk mengakses situs Anda, yang tentunya akan cukup merepotkan.

Nah, web server adalah mesin fisik yang menyimpan file dan database website Anda lalu menampilkannya kepada para pengunjung situs saat mereka mengakses dan membuka website Anda dari komputer.

Nama domain terdiri dari dua elemen utama, yaitu nama website dan ekstensi. Contohnya, Facebook.com memuat nama website (Facebook) dan ekstensi (.com). Pada saat perusahaan (atau orang pribadi) membeli nama ini, mereka bisa menentukan server mana yang menjadi tujuan pengarahannya.

Registrasi nama domain dikelola oleh organisasi bernama ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers). ICANN menentukan ekstensi yang tersedia dan memiliki database terpusat yang berisi informasi pengarahan nama domain.

BELI DOMAIN SEKARANG : 0812-6567-6207 (Cheat Only)

Apa Fungsi Domain?

Fungsi domain bisa Anda bayangkan seperti jalan pintas yang mengarahkan kita ke server yang mengonlinekan website. Setiap website sebenarnya memiliki alamat IP sendiri agar bisa diakses oleh komputer, karena komputer bekerja dengan memahami angka-angka tertentu. Namun, akan sangat merepotkan bagi kita untuk mengingat setiap angka tersebut. Oleh karena itu, nama ini pun tercipta.

Sebagai contoh, kami akan menggunakan nama Hostinger.co.id. Anggap saja alamat IP kami adalah 100.90.80.70. Alamat IP ini mengarah ke sebuah server yang menyimpan data website agar bisa Anda akses. Coba bayangkan, sungguh pusing kalau Anda harus mengingat setiap alamat IP website yang ingin dikunjungi.

Domain juga bisa memanfaatkan redirect atau pengalihan yang membantu Anda menentukan apakah pengunjung yang membuka situs Anda akan otomatis diarahkan ke situs lain. Cara ini sangat berguna untuk campaign dan microsite, atau untuk mengarahkan pengunjung ke halaman landing khusus di situs utama Anda.

Opsi pengalihan juga akan membantu menghindari kesalahan penulisan. Misalnya, ketika Anda salah mengetikkan URL Facebook dengan menulis www.fb.com, Anda akan tetap diarahkan ke www.facebook.com berkat opsi ini.

 

Berbagai Jenis Domain

Tidak semua nama mengikuti rumus dan aturan yang sama. Meskipun .com adalah yang paling populer, dengan penggunaan yang mencapai sekitar 46,5% dari seluruh website di dunia, masih ada lainnya yang bisa Anda pilih, seperti .store dan .online. Berikut jenis domain yang paling banyak digunakan:

TLD: Top Level Domain

Seperti namanya, tipe ini merupakan top level (tingkat atas) dalam sistemnya di Internet. Tersedia ribuan TLD yang bisa Anda gunakan, dan yang paling populer antara lain adalah .com, .org, .net, dan .edu.

Daftar TLD resmi dikelola oleh organisasi bernama Internet Assigned Numbers Authority (IANA) dan bisa Anda lihat di sini. IANA mencatat bahwa daftar TLD juga menyertakan ccTLD dan gTLD, yang akan kami bahas setelah ini. Jika ingin tahu selengkapnya mengenai TLD, silakan baca artikel kami yang akan menjelaskan tentang apa itu TLD.

ccTLD: Country Code Top Level Domain

ccTLD hanya menggunakan dua huruf berdasarkan kode negara internasional, misalnya .us untuk United States dan .jp untuk Jepang. Biasanya pengguna ccTLD adalah perusahaan yang membuat situs khusus bagi wilayah-wilayah tertentu, dan bisa menunjukkan kepada pengunjung bahwa situs yang mereka kunjungi valid sesuai tujuan.

gTLD: Generic Top Level Domain

Pada dasarnya, gTLD adalah TLD yang tidak menggunakan kode negara. Sebagian besar gTLD memiliki penggunaan tertentu, misalnya .edu untuk website institusi pendidikan (edukasi). Nah, Anda tidak harus memenuhi syarat tertentu untuk mendaftarkan gTLD, seperti .com yang tidak selalu untuk website komersial.

Contoh gTLD lainnya adalah .mil (militer), .gov (pemerintah), .org (lembaga nirlaba dan organisasi), dan .net yang awalnya dibuat untuk penyedia layanan internet (ISP), tapi sekarang bisa Anda gunakan di bidang apa saja.

Tipe Nama Lainnya

Sampai di sini, Anda sudah tahu apa itu domain, fungsi domain, dan beberapa tipenya. Selanjutnya kami akan memperkenalkan variasi nama lain yang bisa Anda gunakan:

Second Level Domain

Anda mungkin pernah melihat yang satu ini. Nama ini berada tepat setelah TLD. Tenang, kami tidak akan menggunakan penjelasan yang terlalu teknis karena akan lebih mudah jika menggunakan contoh, khususnya untuk yang berkaitan dengan kode negara.

Contoh untuk jenis ini adalah .co.uk yang digunakan oleh beberapa website perusahaan di Inggris. Atau, .gov.uk bagi institusi pemerintah Inggris, dan .ac.uk bagi institusi akademik dan universitas di negara kerajaan tersebut.

Subdomain

Dengan subdomain, para webmaster tidak harus membeli nama tambahan jika ingin menambahkan pembagian di situsnya. Mereka cukup membuat subdomain yang bisa diarahkan ke direktori tertentu di server. Subdomain bisa menjadi opsi terbaik utuk situs campaign dan tipe konten web lainnya yang sebaiknya terpisah dari halaman atau situs utama.

Sebagai contoh, Facebook menggunakan developers.facebook.com untuk menyediakan informasi tertentu kepada para developer web dan developer aplikasi yang ingin memanfaatkan API Facebook. Contoh lainnya adalah support.google.com.

Domain gratis

Ada juga nama gratis yang bisa Anda peroleh dari berbagai website builder seperti WordPress.com, Squarespace, Weebly, dan sebagainya.

Nama ini mirip dengan subdomain karena menggunakan nama website dalam domain pribadi Anda. Contohnya adalah businessbooks.wordpress.com atau businessbooks.squarespace.com, yang berarti nama tersebut berasal dari WordPress dan Squarespace.

Namun, tipe ini kurang cocok untuk jangka panjang bagi bisnis atau jika Anda ingin memiliki branding yang unik. Akan jauh lebih baik jika Anda memiliki nama sendiri.

Cara Daftar Domain

Setiap penyedia menggunakan sistem yang berbeda, dan proses daftar domain akan bergantung pada provider yang Anda gunakan.

Untuk mendaftarkannya, Anda harus mengecek ketersediaannya dulu di fitur pencari domain. Sebagian besar penyedia memungkinkan Anda mengetikkan atau memasukkan nama yang diinginkan untuk mengecek ketersediaannya. Di Hostinger, kami juga menyediakan berbagai opsi lain jika nama yang Anda inginkan sudah terpakai oleh user lain.

BELI DOMAIN SEKARANG : 0812-6567-6207 (Cheat Only)

 

(Sumber : Hostinger Tutorial)

Komentar